JAGUARNEWS77.com // Jakarta - Kementerian Kesehatan RI menyatakan adanya kenaikan signifikan terkait kasus Tuberkulosis (TBC) pada anak di Indonesia. Hal ini disampaikan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes Imran Pambudi.


Imran mengatakan kenaikan kasus TBC pada anak mencapai lebih dari 200 persen. Kenaikan tersebut, lantaran banyak orang tua yang tidak menyadari gejala TBC sehingga penularan berimbas kepada anak-anak.


"Pada tahun 2021 kasus TBC pada anak mencapai 42.187, kemudian 2022 ketemu 100.726. Saat ini naik menjadi 200 persen lebih," kata Imran dalam acara peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2023 secara daring, Jumat (17/03/2023).



Lebih lanjut, Imran menyebutkan Maret 2023 sebanyak 18.144 anak yang terinfeksi penyakit TBC. Sementara secara kumulatif, Kemenkes mendeteksi 443.235 kasus TBC pada 2021 dan naik menjadi 717.941 kasus pada 2022.



"Pada Januari hingga Maret 2023, ada 118.438 kasus TBC di Indonesia. Temuan kasus TBC semakin banyak dan sistem notifikasi terus berjalan," ujarnya.



Menurutnya, masih banyak kasus TBC di Indonesia yang belum terlihat ke permukaan. Berdasarkan berdasarkan data Global TB Report 2022, Indonesia berada peringkat kedua dengan beban kasus TBC terbanyak di dunia.


"Indonesia peringkat kedua setelah India dengan perkiraan kasus baru sebanyak 969 000. Jumlah kasus TBC terbanyak di Indonesia yaitu pada kelompok usia produktif, terutama pada usia 45-54 tahun," kata Imran.



Dalam hal ini, Imran berharap temuan tersebut dapat menjadi kesadaran bersama untuk memperkuat komitmen dalam menanggulangi TBC.  "Sehingga Indonesia mencapai target mampu mengeliminasi TBC pada 2030 mendatang," tutupnya. (Sumber : KBRN/Red)