JAGUARNEWS77.com // Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi georafis membuat biaya logistik di Indonesia tinggi. Hal ini disampaikan saat peluncuran Sistem Indonesia Nasional Single Window (SINSW) Generasi 2.  

"Kondisi geografis menyebabkan biaya logistik di Indonesia masih tinggi. Di Jakarta biaya logistik masih 12 persen, di Sumatera 20 persen, dan di Kalimantan 30 persen," kata Menkeu saat peluncuran SINSW Gen-2, Jumat (9/6/2023).

Karenanya, menjadi tugas bersama untuk memeratakan daya saing indeks logistik di tiap daerah. Apalagi Logistic Perfomance Index  (LPI) Indonesia tahun ini kalah dibandingkan banyak negara yang LPI nya malah maju.

"Dari 139 negara, Indonesia menempati peringkat ke-63. Masih kalah dari sejumlah negara ASEAN yang kondisi geografisnya tidak serumit Indonesia," ucap Menkeu.

Menkeu berharap SINSW dapat memperbaiki 6 dimensi penilaian LP, dari sisi customs dan infrastruktur Indonesia sudah baik. Empat  dimensi lainnya, yaitu international shipments, kompetensi logistik dan kualitas, timelines serta trancking dan tracing masih harus ditingkatkan.

Menkeu juga mengatakan, upaya perbaikan indeks logistik sangat bergantung pada kementerian/lembaga. Yang masing-masing memiliki persyaratan berbagai proses yang menimbulkan beban bagi pelaku usaha.

"Sehingga untuk menyamakan visi, memperbaiki regulasi jadi lebih sederhana, membuat sistem yang compatible sampai menjadi single window, tidaklah mudah. Indonesia butuh waktu dari tahun 2010 hingga sekarang," ujar Menkeu.

Itulah sebabnya, SINSW Gen-2 ini diharapkan benar-benar memberikan manfaat yang lebih bagi dunia usaha. Untuk itu pemerintah, kata Menkeu, juga meminta umpan balik dari dunia usaha terkait layanan SINSW.

Artikel ini telah tayang di rri.co.id dengan judul : Menkeu Sebut Kondisi Geografis Penyebab Biaya Logistik Tinggi (Red)