JAGUARNEWS77.com // Jakarta - Presiden Joko Widodo mendorong para petani padi untuk lebih menggunakan pupuk organik lokal. Ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia dan menekan biaya. 


"Saya senang, di sini memakai pupuk organik, yang dilakukan oleh Serikat Petani Indonesia, semuanya organik. Dan biaya untuk pupuk yang biasanya per hektare bisa 5 juta sampai 6 juta per hektare, di sini hanya Rp100.000 dan Rp500.000 per hektare," ujar Presiden dalam keterangan pers usai menanam padi di Tuban, Jawa Timur, Kamis (6/4/2023). 


Presiden menyampaikan petani di Tuban sudah tiga tahun terakhir bercocok tanam menggunakan pupuk organik lokal. Dengan pupuk organik lokal, mereka mampu menekan biaya produksi.


"Ini akan banyak mengurangi cost yang harus dikeluarkan petani dan tidak ketergantungan kepada pupuk-pupuk kimia. (Tidak) tergantung pada industri pupuk kimia, pada impor bahan baku dari pupuk kimia yang sekarang ini terjadi," kata Presiden. 


Kepala Negara mengapresiasi langkah Serikat Petani Indonesia yang menggunakan pupuk organik lokal. Langkah ini menjadi sangat positif karena kondisi kini yang sulit mendapatkan pupuk dunia. 


"Saya kira bagus sekali. Dan hasilnya, juga di awal memang agak turun sedikit, tetapi setelah itu meningkat. Ini yang bagus," ucapnya. 


Presiden meminta Menteri Pertanian mengembangkan penggunaan pupuk organik di provinsi-provinsi lain. Untuk merealisasikannya, setiap petani setidaknya harus memiliki dua ekor sapi untuk memproduksi pupuk organik dari kotoran sapi. (Sumber : KBRN/Red)