JAGUARNEWS77.com // Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung menegur Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait kasus penganiayaan yang dilakukan anak pejabat Direktorat Jenderal Pajak, RAT. Tak hanya  penganiayaan, kasus tersebut pun menjadi viral di media sosial lantaran aksi hedonisme yang dilakukan putra RAT.


Presiden Jokowi mengatakan, kasus penganiayaan dan pamer harta tersebut menggambarkan pelayanan yang tidak baik. Kepala Negara menilai, aksi hedonisme yang dipamer di sosial media sangat tidak pantas dilakukan pejabat publik.


"Kalau seperti itu ya menurut saya pantas rakyat kecewa karena pelayanannya dianggap tidak baik. Kemudian aparatnya, perilakunya jumawa dan pamer kuasa, pamer kekayaan, hedonis," kata Presiden dalam arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/3/2023). 


Presiden pun memahami kekecewaan masyarakat dari sosial media dan pemberitaan. "Saya tahu betul mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat kita," ucapnya.


Oleh karena itu, Presiden mengingatkan, inti dari reformasi birokrasi yang dijalankan selama ini adalah rakyat terlayani baik, efektif, dan akuntabel. Presiden tidak ingin aparat pemerintahan tidak memberi pelayanan terbaik untuk rakyat. 


Terlebih diikuti dengan perilaku yang arogan dan pamer kekuasaan serta harta. "Hati-hati, tidak hanya urusan pajak dan bea cukai, ada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya," ujarnya.


"Terlebih pada birokrasi yang lainnya. Kalau seperti itu, menurut saya, pantas rakyat kecewa," ucapnya. (Sumber : KBRN/Red)