JAGUARNEWS77.com // Jakarta -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap sejumlah kriteria calon pengganti Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Seperti yang diketahui, jabatan tersebut kosong setelah Laksamana TNI Yudo Margono dilantik menjadi Panglima TNI.


Pelantikan Yudo sebagai Panglima TNI dipimpin langsung Kepala Negara di Istana Negara, Senin (19/12/2022). Presiden menyebut, calon KSAL selanjutnya berasal dari perwira bintang tiga di TNI AL.


"Calonnya yang jelas bukan dari bintang satu, bukan dari bintang dua, tapi dari bintang tiga. Nanti kalau sudah, nanti segera kita lantik," ucapnya.


Usai pelantikan, Presiden pun memberikan sejumlah pesan kepada Laksamana Yudo. Salah satunya, Presiden meminta Panglima TNI untuk  menjaga kedaulatan, kesatuan dan persatuan. 


"Saya sudah pesan ke Panglima TNI untuk yang pertama, menjaga kedaulatan NKRI. Yang kedua, menjaga kesatuan dan persatuan kita," kata Presiden Jokowi.


Selain itu, Presiden juga meminta Panglima TNI untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada TNI. Menurutnya, tingkat kepercayaan masyarakat kepada TNI saat ini sudah paling tinggi.


"Kemudian juga menjaga, mempertahankan, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada TNI yang sekarang sudah paling tinggi. Kepercayaan ini mesti dijaga terus dengan profesionalisme TNI yang terus harus ditingkatkan," ujarnya.


Sementara itu, Laksamana Yudo mengatakan, calon pengganti KSAL merupakan hak prerogatif Presiden. Sesuai dengan yang disampaikan Presiden, kata Yudo, calon KSAL bukan berasal dari perwira bintang satu atau dua.


"Tadi disampaikan oleh Bapak Presiden, beliau yang memiliki hak prerogatif. Sudah dijelaskan yang jelas bukan bintang satu, bukan bintang dua, yang jelas dari angkatan laut," kata Panglima TNI.


Laksamana Yudo  dilantik sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan pensiun. Jenderal Andika pensiun dari jabatannya pada 21 Desember 2022 dan pensiun sebagai anggota pada 1 Januari 2023.(sumber : rri.co.id/Red)