• Jelajahi

    Copyright © JAGUAR NEWS 77
    Best Viral Premium Blogger Templates

    More Post

    Ustaz Abdul Somad Dideportasi Singapura - Ditolak Masuk Singapura, UAS Sindir Reaksi Gubernur Riau yang Prihatin: Before-After Pilkada

    19/05/22, 08:55 WIB Last Updated 2022-05-19T01:58:37Z
    Ditolak Masuk Singapura, UAS Sindir Reaksi Gubernur Riau yang Prihatin: Before-After Pilkada
    Youtube HAI GUYS OFFICIAL
    Pengakuan Ustaz Abdul Somad Soal Dirinya Dideportasi dari Singapura (Youtube HAI GUYS OFFICIAL) Senin (16/5/2022) 


    JAGUARNEWS77.com - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengaku prihatin atas peristiwa yang dialami Ustadz Abdul Somad (UAS) saat ditolak masuk di Singapura.


    Ia menyayangkan insiden tersebut karena tanpa alasan yang jelas. 


    Syamsuar berharap kejadian yang dialami UAS tak kembali terulang. 


    "Kami sangat prihatin Datuk Seri Ulama Ustadz Abdul Somad mengalami perlakuan tidak menyenangkan. Ditolak masuk ke Singapura tanpa alasan jelas. Semoga peristiwa seperti yang dialami UAS tidak terulang," kata Syamsuar, dilansir Tribun Pekanbaru,  Rabu (18/5/2022).


    Instagram @ustadzabdulsomad_official
    Instagram @ustadzabdulsomad_official (Instagram @ustadzabdulsomad_official)


    Menanggapi reaksinya tersebut, UAS justru diduga menyindir melalui akun instagram pribadinya @ustadzabdulsomad_official. 


    "Before after Pilkada," tulis UAS di akun Instagramnya, Rabu (18/5/2022). 


    Ia mengunggah foto berupa screenshot dua pemberitaan mengenai pernyataan Gubri Syamsuar. 


    Pertama, UAS menyoroti pernyataan Syamsuar saat sudah terpilih menjadi Gubri pada Pemilu 2019. 


    Syamsuar memilih tidak ingin ikut campur dalam kasus yang menimpa UAS pada saat itu.


    Yang mana UAS kala itu sempat dilaporkan ke polisi soal ceramahnya tentang salib.


    Syamsuar menolak menanggapi kasus yang tengah dihadapi UAS karena dinilai sensitif.


    Sementara, terkait insiden yang dialami UAS kali ini, ia mengaku prihatin.


    Dubes RI untuk Singapura Beri Tanggapan


    Diwartakan Tribunnews.com, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, memberi tanggapan terkait insiden tersebut. 


    Ia menjelaskan terkait alasan Pemerintah Singapura menolak Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk ke wilayahnya.


    Suryopratomo mengatakan setelah mencuatnya kasus ini pihaknya telah berkomunikasi dengan Immigration and Checkpoints Authority (ICA) Singapura.


    Setelah dikonfirmasi UAS memang ditolak atau tidak diizinkan untuk masuk ke wilayah Singapura.


    Penolakan tersebut karena Pemerintah Singapura menganggap UAS tidak memenuhi syarat untuk bisa masuk Singapura.


    "Selasa (17/5/2022) pagi, kami berkomunikasi dengan Immigration and Checkpoints Authority (ICA) Singapura. Menanyakan kebenaran dan kemudian mereka menjelaskan bahwa Ustaz Abdul Somad memang ditolak untuk masuk ke Singapura."


    "Jadi ada refusal of entry (penolakan). Jadi not to land atau tidak diizinkan untuk masuk. Apa alasannya, dianggap sebagai orang yang ineligible untuk bisa masuk berdasarkan kebijakan yang berlaku di Singapura," kata Suryopratomo dalam tayangan live program Sapa Indonesia Siang, Rabu (18/5/2022).


    Lebih lanjut, Suryopratomo menuturkan pihaknya juga telah mengirimkan surat atau Nota Diplomatik ke Kementerian Luar Negeri Singapura.


    Nota Diplomatik tersebut dikirimkan dengan tujuan untuk mengetahui alasan sebenarnya UAS ditolak masuk ke Singapura.


    "Jadi kemarin setelah adanya kasus ini, tentunya secara formal KBRI Singapura mengirimkan surat kepada Kementerian Luar Negeri, Nota Diplomatik untuk menanyakan alasan sebenarnya dari penolakan itu," tuturnya.


    Dikhawatirkan Ganggu Kerukunan Antar Ras dan Agama


    Kemudian pada Selasa (17/5/2022) malam, Kementerian Dalam Negeri Singapura menyatakan bahwa UAS dilarang masuk ke Singapura karena nilai-nilai dakwah yang disampaikannya dianggap tidak mencerminkan pemahaman atau penghormatan kepada agama lain.


    Selain itu, nilai dakwah yang disampaikan UAS juga dinilai tidak sejalan dengan kebijakan Singapura sebagai negara multi ras dan multi agama yang membutuhkan kerukunan.


    UAS juga dianggap dapat menganggu stabilitas yang ada di Singapura, sehingga ditetapkanlah larangan masuk untuk UAS.


    "Tadi malam Kementerian Dalam Negeri Singapura menyatakan bahwa memang UAS dilarang masuk ke Singapura karena dianggap nilai-nilai dakwah yang disampaikan oleh beliau itu tidak mencerminkan pemahaman atau penghormatan kepada agama lain."


    "Dan bahkan memisah-misah dan itu dianggap sangat tidak sejalan dengan kebijakan yang berlaku di Singapura sebagai negara yang multi ras, multi agama yang membutuhkan kerukunan."


    "Dan karena dianggap dapat menganggu stabilitas yang ada di Singapura, maka ditetapkan untuk dilarang masuk ke Singapura," terang Suryopratomo.


    Artikel ini telah tayang di tribunnews.com (Red).


                       Telpon/Wa : 0813-9847-7540

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini