• Jelajahi

    Copyright © JAGUAR NEWS 77
    Best Viral Premium Blogger Templates

    More Post

    Saudi Buka Pelaksanaan Ibadah Haji Tahun Ini, Antrean Jamaah Indonesia 40 Tahun, Malaysia 141 Tahun

    23/03/22, 14:02 WIB Last Updated 2022-03-23T07:02:36Z
    Saudi Buka Pelaksanaan Ibadah Haji Tahun Ini, Antrean Jamaah Indonesia 40 Tahun, Malaysia 141 Tahun
    DOK HUMAS KEMENAG
    Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas, bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah di Kantor Kementerian Haji dan Umrah, Jeddah, Minggu (20/3/2022). Pertemuan itu untuk membahas kepastian pemberangkatan haji tahun ini. 

    JAGUARNEWS77.com # Arab Saudi memastikan akan menerima jamaah haji dari luar pada tahun ini.


    Namun Indonesia sepertinya belum akan mendapatkan kuota normal karena faktor pandemi.


    Hal itu tentu berpengaruh pada daftar tunggu keberangkatan haji Indonesia yang saat ini sudah mencapai 40 tahun.


    Di negeri jiran Malaysia, daftar tunggu keberangkatan haji justru lebih panjang lagi, mencapai 141 tahun.

    MENTERI Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, Minggu (20/3/2022), bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al-Rabiah di Kantor Kementerian Haji dan Umrah, Jeddah.


    Pertemuan itu membahas kepastian pemberangkatan haji tahun ini dari luar Arab Saudi.


    "Saya kemarin bertemu Menteri Haji dan Umrah Saudi, saya mendapat penjelasan bahwa akan ada pemberangkatan jamaah haji tahun ini dari luar Saudi," ujar Yaqut seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (21/3/2022).


    Selain itu, Yaqut juga mendiskusikan kemungkinan jumlah kuota haji Indonesia dengan Tawfiq.



    Menag berharap Indonesia bisa mendapatkan kuota yang ideal seiring dengan banyaknya jamaah yang sudah menunggu dan rindu ke Tanah Suci.


    "Saya sampaikan bahwa mungkin kuota haji tahun ini belum normal karena pandemi, namun saya berharap Indonesia dapat alokasi ideal," jelas Yaqut.


    "Saya tegaskan bahwa Indonesia siap melaksanakan haji dan memohon agar segera ada kepastian kuotanya," tambahnya.


    Menanggapi hal itu, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa pihaknya juga terus melakukan persiapan.


    Hal itu dilakukan karena pemerintah Arab Saudi tahun ini akan membuka kesempatan jamaah luar Saudi untuk beribadah haji.


    Apalagi saat ini jamaah umrah dari berbagai negara juga sudah ramai berdatangan dan semua berjalan lancar.


    Adapun terkait kuota, dijelaskannya bahwa hal itu bukan keputusan Kementerian Haji dan Umrah saja.


    Proses pengambilan keputusan tentang kuota harus melibatkan instansi terkait lainnya di Kerajaan Arab Saudi.


    Tawfiq hanya menyebutkan bahwa jumlah kuota tidak akan sama seperti sebelum pandemi.


    Kepastian terkait kuota haji ini memang ditunggu oleh semua negara pengirim jemaah, tidak hanya Indonesia.


    Selain Yaqut, sejumlah menteri agama dari berbagai negara juga telah bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi untuk menanyakan hal yang sama.


    Di antara mereka adalah Menteri Hal Ehwal Ugama Malaysia, Menteri Agama Turki, Qatar, Tunisia, Ethiopia, Bangladesh, Mesir, Irak, Uni Emirat Arab, dan negara lainnya.


    Antrean Jamaah


    Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas saat di Jeddah juga bertemu dengan Menteri di Jabatan Perdana Menteri Hal Ehwal Ugama Malaysia, Datuk H Idris bin H Ahmad.


    Kedua pihak sepakat untuk membangun sinergi dalam peningkatan pelayanan haji.


    "Hari ini saya bertemu Menteri di Jabatan Perdana Menteri Hal Ehwal Ugama Malaysia Datuk Haji Idris Bin Haji Ahmad.


    Kami sharing pengalaman penyelenggaraan haji sekaligus membangun kolaborasi dalam peningkatan kualitas pelayanan jemaah," ujar Yaqut.


    Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membicarakan berbagai hal, mulai dari biaya haji, daftar tunggu jamaah, masalah kuota haji, hingga umrah di masa pandemi.


    Secara umum, kata Yaqut, kedua negara serumpun ini memiliki tantangan yang sama.


    Yaqut mengungkapkan Malaysia memiliki masa tunggu haji lebih lama dibanding Indonesia.


    "Malaysia yang setiap tahun di masa sebelum pandemi memberangkatkan 30.000 jamaah haji ke Tanah Suci, sekarang menghadapi antrean jamaah mencapai 141 tahun," tutur Yaqut.


    "Sementara Indonesia, dengan keberangkatan 210.000 jamaah sebelum pandemi, antreannya mencapai 40 tahun," tambah Yaqut.


    Fakta ini, menurut Menag, merupakan tantangan yang perlu dicarikan solusi, meski tidak mudah.


    Untuk itu, perlu upaya untuk bisa mencari solusi bersama.


    "Tadi kami bersepakat untuk bersama-sama mencari solusi terbaik agar jamaah haji bisa terlayani dengan baik.


    Biidznillah," kata Yaqut.


    Artikel ini telah tayang di serambinews.com ( Red)


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini