
JAGUARNEWS77.com # Amerika Serikat - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menilai lolosnya mantan Presiden Donald Trump dari pemakzulan di Senat sebagai peringatan bahwa demokrasi itu rapuh.
Senat membebaskan Trump dalam persidangan pemakzulan atas tuduhan menghasut pemberontakan di Gedung Capitol pada 6 Januari lalu.
Senat gagal mengumpulkan dua pertiga mayoritas yang dibutuhkan untuk menghukum Trump.
"Babak menyedihkan dalam sejarah kita ini mengingatkan kita bahwa demokrasi itu rapuh," kata Biden, Sabtu (13/2) waktu setempat seperti dikutip dari Reuters.
Biden mencatat bahwa 57 senator, termasuk tujuh dari Republik, memilih untuk menyatakan Trump bersalah, setelah pemungutan suara bipartisan oleh Dewan Perwakilan Rakyat untuk memakzulkan.
Namun hasil voting tersebut tak bisa menjatuhkan hukuman pada Trump karena tidak memenuhi syarat 2/3 suara, atau dibutuhkan 67 senat untuk bisa memakzulkan Trump.
"Meskipun pemungutan suara terakhir tidak mengarah pada hukuman, substansi dakwaan tidak diperdebatkan. Bahkan mereka yang menentang hukuman itu, seperti Pemimpin Minoritas Senat (Mitch) McConnell, percaya Donald Trump bersalah karena 'melalaikan tugas yang memalukan'. 'dan' bertanggung jawab secara praktis dan moral untuk memprovokasi 'kekerasan yang terjadi di Capitol," kata Biden.
Biden mengaku memikirkan para korban penyerbuan Capitol, salah satunya anggota Polisi Capitol Brian Sicknick yang tewas. Juga petugas lain yang dengan berani berjaga, dan mereka yang kehilangan nyawa. |
Dia memuji keberanian mereka yang melakukan upaya untuk melindungi integritas demokrasi AS, termasuk Demokrat dan Republik, pejabat dan hakim pemilu, dewan terpilih, dan petugas pemungutan suara.
"Demokrasi harus selalu dipertahankan. Kita harus selalu waspada. Kekerasan dan ekstremisme tidak memiliki tempat di Amerika. Masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai orang Amerika, dan terutama sebagai pemimpin, untuk membela kebenaran dan mengalahkan kebohongan," katanya.
Presiden dari Partai Demokrat itu mengatakan saat ini tugasnya adalah mengakhiri perang tidak beradab dan menyembuhkan jiwa bangsa AS.