JAGUARNEWS77.com // Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, penanganan pasien Covid-19 nantinya tidak lagi gratis apabila status pandemi berubah menjadi endemi. Kepala Negara mengungkapkan, saat ini penanganan Covid-19 selama ini ditanggung oleh pemerintah.

Untuk itu, ia mengingatkan dan meminta masyarakat untuk memahami situasi tersebut. Hal itu disampaikan Presiden di peringatan satu dekade Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), di Bogor, Minggu (19/6/2023).

"Ini hati-hati kalau sudah masuk endemi, kalau kena Covid-19 bayar, saat ini masih ditanggung pemerintah. Begitu masuk endemi (para hadirin tepung tangan) jangan tepuk tangan dulu, sakit Covid-19 bayar, konsekuensinya itu," katanya.

Presiden menyebut, penanganan Covid-19 menjadi pekerjaan terberat selama masa pemerintahannya hampir 10 tahun. "Betul-betul kita enggak tahu berakhirnya kapan, diselesaikan dengan cara apa, dan sangat kuatnya," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut juga dialami oleh sejumlah negara-negara besar lainnya di dunia. "PM India atau yang sudah kena Presiden Xin Jinping, tanya PM Jepang, karena semuanya tidak memiliki pengalaman (Covid-19)," ucapnya.

Oleh sebab itu, lanjut Presiden, kita harus mensyukuri hasil dari penanganan Covid-19 yang baik ini jika dibandingkan dengan awal pandemi.  "Apa lagi kita ingat awal-awal kita rebutan masker dengan semua negara, harganya sampai Rp500 ribu," katanya.

"Beli obat (harganya) sampai naik 20 kali sampai 30 kali. Beli vaksin juga sama, itupun rebutan, untung kita daftarnya di depan," ujarnya.

Meski demikian, dengan usaha yang keras saat ini sekitar 452 juta dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada masyarakat. "Bapak/ibu bisa bayangkan menyuntikan 452 juta suntikan, bayangkan," ucapnya.

"Dalam keadaan terpepet baru tau kita melakukan sesatu yang kita bayangkan tidak mungkink," ujarnya. Presiden juga menyebut, berdasarkan hasil sampling di bulan Januari, 98 persen penduduk Indonesia sudah memiliki imun terhadap Covid-19.

Artikel ini telah tayang di rri.co.id dengan judul : Presiden : Kalau Sudah Masuk Endemi, Kena Covod-19 Bayar (Red)