• Jelajahi

    Copyright © JAGUARNEWS77.COM
    Best Viral Premium Blogger Templates

    JMSI

    Total Tayangan Halaman

    More Post

    3.000 ASN di Mamasa Sulbar Siap Jadi Orang Tua Asuh Anak Stunting

    Shendy Marwan
    17/06/23, 11:13 WIB Last Updated 2023-06-17T04:13:38Z


    Mamasa, JAGUARNEWS77.COM - Pj Gubernur Sulbar , Prof. Zudan Arif Fakrulloh melakukan kunjungan kerja di Kabupaten, Mamasa, Jumat, 16 Juni 2023.


    Kunjungan kerja tersebut, selain memperkuat silaturahmi, juga untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan Pemkab Mamasa dan Forkopimda mengatasi permasalahan pembangunan di Sulbar, seperti stunting, anak putus sekolah, kemiskinan, perkawinan anak dan inflasi. 


    Kuncinya adalah komunikasi intensif dan perkuat kebersamaan. Untuk itu, melalui pertemuan yang berlangsung di Kantor Bupati Mamasa, Zudan meminta agar ASN terlibat dalam penanganan stunting di Mamasa. 


    Hal itu pun disanggupi Pemkab Mamasa dan siap melibatkan 3.000 ASN menjadi orang tua asuh anak stunting. 


    Prof. Zudan menjelaskan, angka stunting di Mamasa sangat kecil jika dibandingkan kabupaten lain di wilayah Jawa dengan penduduk banyak memiliki angka stunting hingga ratusan ribu. Sehingga , menurut Zudan dengan perlibatkan 3.000 ASN itu sudah cukup mengatasi stunting di Mamasa. 


    "Satu ASN tangani satu anak stunting, kalau bapak-ibu bersedia stunting di Mamasa dapat kita selesaikan," ujar Zudan.


    Sekretaris BNPP itu melanjutkan, biaya yang dikucurkan untuk satu anak stunting sekitar Rp180 ribu per bulan. Sehingga, Ia mengapresiasi atas kesiapan ASN Mamasa menjadi orang tua asuh stunting. 


    Hal serupa juga sedang dijalankan di lingkup Pemprov Sulbar. Melalui 6.000 ASN ditambah dengan forkopimda itu dapat menangani angka Stunting di Sulbar. 


    "Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, harus bersama-sama mengatasi permasalahan ini" kata mantan Dirjen Dukcapil itu.


    Selain itu, lanjutnya, penting juga agar OPD Pemprov dan kabupaten terus berkoordinasi melakukan kontrol atas intervensi yang jalankan. 


    "Setiap minggu itu terus berkoordinasi, mengecek, sejauh mana intervensi yang dilakukan," ungkapnya. (rls)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini