JAGUARNEWS77.com // Papua - Pihak Polda Papua memastikan aktivitas masyarakat di Wamena, sudah kembali normal setelah kerusuhan yang dipicu isu penculikan anak. Kondisi terkini Wamena sudah aman dan kondusif. 


"Untuk situasi hingga petang hari ini, Jumat 24 Februari 2023 sudah aman dan kondusif. Namun, menurut pantauan kami tadi siang, kondisi masih lengang, karena masyarakat masih takut beraktivitas di beberapa wilayah," kata Kabid Humas Polda Papua, Komjen Pol Ignatius Beni Prabowo saat dialog bersama Pro3 RRI, Jumat (24/2/2023) malam WIB.


Beni memaparkan kronologi kerusuhan akibat isu penculikan anak yang terjadi di Wamena. Menurutnya, kejadian ini diakibatkan penganiayaan orang yang diduga pelaku penculikan anak.


"Kejadian ini berawal dari seorang warga yang menjual barang klontong menggunakan mobil di jalan kota Wamena. Pada saat melintas, sempat ada anak kecil yang belanja di sana, tapi pulang dalam keadaan takut dan berlari," ujarnya.


"Ada dua orang di situ yang melihat anak itu berlari dan mencurigai mereka sebagai pelaku penculikan anak. Kemudian, pada saat mobilnya sudah jalan, mereka melakukan pelemparan terhadap mobil dan sempat terjadi penganiayaan," ucap Beni.


"Oleh sebab itu, warga sudah termobilisasi sangat banyak mendengar dugaan kasus penculikan anak itu. Dan kerusuhan pun tak dapat dihindarkan," katanya.


Beni menginfokan, pihaknya telah menginvestigasi ke tempat kejadian. Mereka juga telah mengamankan terduga pelaku penculikan anak untuk melerai kerusuhan.


"Kami sudah datang langsung ke tempat kejadian dan mengamankan dua orang yang diduga pelaku penculikan anak ke Polres. Namun, pihak masyarakat tidak ingin masalah ini diselesaikan oleh pihak Kepolisian," ujarnya.


Beni menyampaikan, orang tua dari anak yang terduga ingin diculik sudah meluruskan kesalahpahaman ini. Mereka mengonfirmasi bahwa tidak ada kasus penculikan yang melibatkan anaknya.


"Orang tua dari anak yang diduga ingin diculik sudah tidak mempermasalahkan. Mereka mengonfirmasi tidak ada pihak yang ingin menculik anaknya," katanya mengakhiri.


Kerusuhan ini disebabkan adanya isu penculikan anak di Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023). Sembilan warga dilaporkan tewas usai kejadian itu.(Sumber : KBRN/Red)