JAGUARNEWS77.com # Jakarta - Kabareskrim Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo akhirnya mengungkap tempat penangkapan buronan terpidana kasus korupsi hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra. Sebelumnya, Kamis (30/7/2020) malam, saat buronan Djoko digelandang ke Bareskrim Polri, dia masih enggan mengungkap tempat penangkapan Djoko di Malaysia.
“Yang bersangkutan (terpidana Djoko Tjandra, red) sedang berada di apartemen (saat ditangkap, red). Proses penangkapan melibatkan Polisi Diraja Malaysia tidak ada perlawanan,” kata Komjen Listyo saat konferensi pers di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/7/2020) malam.
Djoko Tjandra merupakan Direktur PT Era Giat Prima dan telah dijatuhi hukuman pidana, pada peradilan tahun 2000. Saat itu, Djoko sebagai terdakwa menerima dakwaan berlapis oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ridwan Moekiat. Apalagi, dalam dakwaan primer, dia didakwa telah melakukan tindak pidana korupsi berkaitan dengan pencairan hak tagih (cessie) Bank Bali dengan taksiran kerugian negara mencapai Rp940 miliar.
Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan R Soenarto saat itu juga telah memutuskan tidak menerima dakwaan JPU.
Sebab, saat itu Djoko hanya dijatuhi hukuman dua tahun penjara dan harus membayar denda Rp15 juta, dan uang di Bank Bali senilai Rp546 miliar dirampas untuk negara.
Tapi, sebelum putusan Mahkamah Agung pada Juni 2009, Djoko sebagai terpidana malah kabur dan diduga meninggalkan Indonesia meggunakan pesawat carteran dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Port Moresby, Papua Nugini.
Terakhir, kasus Djoko kembali mencuat ketika dia diketahui membuat elektronik-KTP di Jakarta, seksiar April 2020. Kemudian, dia kembali melarikan diri ke luar negara setelah diketahui sebagai buronan kembali ke Indonesia, dan kembali menjadi buronan.
Sumber : rri.co.id
Oleh : Redaksi jaguarnews77.com
