
JAGUARNEWS77.com // Jakarta - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mendukung kebijakan mengirim anak nakal ke barak militer. Hal ini disampaikan Pigai merespons kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang telah mengirimkan anak nakal di Jabar ke barak militer.
Pigai menilai kebijakan ini adalah pendidikan yang bagus buat perkembangan anak-anak. "Itu pendidikan yang bagus,” kata Pigai di Universitas Mahendradatta di Denpasar, Bali, Sabtu (10/5/2025).
Ia menilai kebijakan Dedi Mulyadi tersebut merupakan bagian dari mempersiapkan generasi muda dan tidak melanggar HAM. Menurutnya, membawa siswa ke barak militer bagus untuk pendidikan mental, karakter, kedisiplinan, dan tanggung jawab.
“Pendidikan itu hak sekaligus kewajiban. Pemerintah bertanggung jawab mendidik, menghadirkan pendidikan yang berkualitas, untuk membentuk karakter anak," ujarnya.
Disinggung soal adanya penolakan atas kebijakan ini, Pigai mengatakan, justru yang menolak yang harus dipertanyakan landasannya. “Yang tidak boleh adalah pendidikan disertai dengan cara mengganggu fisik,” katanya.
“Komnas HAM pakai aturan apa? Saya bilang sepanjang tidak mengganggu fisik, pendidikan bagus,” ucap Menteri HAM.
Pigai meminta mengartikan pendidikan ala Jawa Barat ini hanya memindahkan tempat belajar. Bukan mengandalkan TNI sebagai pendidik karena bukan bagian dari institusi pendidikan.
Pigai menilai, justru langkah Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini sebagai upaya menyiapkan generasi muda. “Mempersiapkan SDM memiliki pengetahuan bagus, keterampilan baik, etika, moral, mental bagus menyongsong 2045, "ujarnya.
Gagasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengirim siswa yang nakal ke pendidikan semi militer telah berlangsung. Pemprov Jabar, Sejak 1 Mei 2025 telah mengirim 272 siswa ke Rindam III/ Siliwangi, Lembang, Jawa Barat.
Artikel ini telah tayang di rri.co.id dengan judul : "Menteri HAM Dukung Anak Nakal ke Barak Militer" (Red)