Salah satu warga Kampung Bantar Gadung, Kecamatan Cibeber Susmita Afriyani mengatakan, saat ini aktivitas warga sudah berjalan normal. Warga tampak sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
"Normal saja, aktivitas sudah kembali berjalan. Hanya saja, masyarakat masih trauma. Was-was takut ada gempa lagi," katanya dikonfirmasi, Senin (17/1/2022).
Kata Mita, pasca gempa M 6,6 daerah Lebak Selatan sempat diguncang gempa susulan. Namun gempa itu tidak terlalu besar.
"Sempat dua kali kalau enggak salah. Tapi kecil sih, yang gede banget itu yang pertama," ujarnya.
Saat ini, beberapa warga masih mengalami trauma pasca gempa yang terjadi. Bahkan, warga sempat mengira ada gempa padahal getaran itu berasal dari mobil besar yang melintas di jalan.
"Kalau ada mobil yang lewat kadang ada getaran. Getarannya mah kecil, tapi bikin panik," tambahnya.
Warga lainnya, Sucia mengatakan hal serupa. Aktivitas warga di daerah Bayah sudah kembali normal. Para nelayan tetap melaut karena gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Sudah berjalan saja. Tadi sempat gempa tapi Alhamdulilah enggak ada yang panik. Nelayan juga tetap melaut," tambahnya.
Aktivitas warga berjalan normal bukan hanya di daerah Selatan Lebak. Di pusat ibu Kota Lebak, Rangkasbitung juga terpantau normal.
Pantauan detikcom di Pasar Rangkasbitung, para pedagang terlihat sudah berjualan. Pasar juga dipadati oleh para pembeli.
"Sudah berjalan. Pedagang mah jualan saja, paling obrolan ibu-ibu di Pasar yang masih rame soal gempa," ujar Nur Aminah, salah satu pedagang.
Selain itu, di SDN 1 Rangkasbitung aktivitas belajar mengajar pun juga sudah berjalan. Para orang tua murid terlihat memadati area depan sekolah demi mengantar anaknya.
"Setelah gempa yah tetap belajar seperti biasa. Takut sih (gempa susulan), tapi semoga saja semua tetap aman," tutur Ningsih, wali murid SDN 1 Rangkasbitung
Artikel ini telah tayang di detiknews, dengan judul : "Warga Pesisir Lebak Banten Masih Was-was Ada Gempa Susulan" (Red)
